Apa Sih Perbedaan Influencer dan Brand Ambassador?
Mungkin banyak orang yang masih belum mengetahui apa perbedaan ataupun belum bisa membedakan antara Influencer dan brand ambassador dalam sebuah strategi marketing yang dilakukan oleh sebuah brand. Secara singkatnya, influencer adalah seseorang yang memiliki pengaruh atas opini pasar atau industri tertentu. Sedangkan brand ambassador adalah duta merek yang mewakili perusahaan dan dapat berbicara dengan media atas nama merek tersebut.
Walaupun sama-sama mempromosikan produk, influencer dan brand ambassador memiliki perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa perbedaan dari influencer dan brand ambassador;
Cara mempromosikan sebuah brand
Seorang influencer dan brand ambassador memiliki tanggung jawab mulai dari mempromosikan merek secara publik, membuat konten untuk platform media sosial, serta melakukan penelitian dan analisa berdasarkan konten di media sosial mereka masing-masing. Brand ambassador perlu memiliki pemahaman mengenai berbagai platform dan cara terbaik untuk mempromosikan bisnis perusahaan. Seorang brand ambassador sejatinya mirip dengan influencer—dimana keduanya memiliki kekuatan untuk memengaruhi keputusan atau perspektif orang, namun perbedaan utamanya terletak pada bentuk kerjasamanya.
Bentuk kerjasama
Cara termudah untuk membedakan antara influencer dari brand ambassador adalah bahwa influencer mewakili merek atau perusahaan dengan caranya sendiri yang unik untuk waktu yang singkat, seringkali satu atau dua postingan. Lebih dari itu, brand ambassador lebih seperti perwakilan perusahaan yang memiliki ambisi lebih besar, mereka mengoordinasikan bagaimana merek disajikan dan diwakilkan. Selama kontrak berjalan, mereka juga perlu menghindari kolaborasi dengan pesaing terkait merek dan lebih cenderung bertahan dalam jangka panjang, hingga satu tahun atau lebih.
Jumlah followers
Jika dilihat dari jumlah followers di social media, influencer dan brand ambassador memiliki ketentuan yang berbeda. Tidak seperti brand ambassador, influencer yang tepat tidak perlu memiliki banyak followers. Sebenarnya, ada tiga jenis utama influencer:
Mega-influencer: Influencer yang tergabung dalam kategori ini adalah influencer yang mencakup bintang media sosial dengan jutaan followers. Mega-influencer memiliki jangkauan yang sangat luas, tetapi biasanya memiliki engagement yang rendah dengan pengikut, dimana tidak sering membalas komentar dan pertanyaan.
Macro-influencer: Influencer yang tergabung dalam kategori ini memiliki lebih jumlah followers mulai dari seratus ribu tetapi kurang dari satu juta followers. Macro-influencer memiliki tingkat jangkauan dan engagement sedang.
Micro-influencer: Influencer yang tergabung dalam kategori ini memiliki audiens yang lebih kecil, dalam angka ribuan atau puluhan ribu, dengan jangkauan paling sedikit. Namun, mereka biasanya memiliki engagement yang lebih tinggi dengan pengikut mereka, dan otoritas tinggi di target market mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk berbicara dengan pengikut mereka seperti teman.
Tujuan campaign sebuah brand
Mungkin kamu bertanya-tanya, lalu mana yang lebih baik brand ambassador atau influencer? Pada akhirnya jawaban dari pertanyaan tersebut dikembalikan kepada tujuan kampanye dari setiap perusahaan. Apakah perusahaan lebih menginginkan jangkauan yang lebih luas? Atau membangun loyalitas pelanggan yang lebih tinggi? Jika perusaan tersebut lebih menginginkan jangkauan yang lebih luas, mungkin lebih cocok menggunakan brand ambassador. Tetapi kalau tujuan dari perusahaan tersebut adalah meningkatkan loyalitas, maka akan lebih cocok untuk menggunakan influencer.
Nah, itulah perbedaan dari influencer dan brand ambassador dalam sebuah strategi marketing sebuah produk ataupun brand. Jadi, jangan lagi tertukar apalagi keliru dalam menentukan KOL dalam sebuah strategi marketing yang kamu lakukan untuk bisnis kamu, disesuaikan dengan tujuan campaign serta budget yang tersedia dari brand tersebut.